Activity

Promo

Event Calendar

Info Management

Article

Hall Of Fame

Latest Article

Puasa dan Kesehatan mental

Monday, 04 March 2024

7 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Mental

Hai Mitra ABE,

"Kesehatan memang bukan lah segalanya, namun segalanya yang kita miliki menjadi tidak berarti tanpa kesehatan", artinya saat kita sakit segalanya seolah menjadi tidak berarti. Rumah yang megah, mobil mewah yang kita miliki, segalanya menjadi tidak berarti. Oleh karena itu, semoga kita memahami kalimat bijak tersebut dalam keseharian kita untuk konsisten terus menjaga kesehatan diri kita dan keluarga

Menjaga kesehatan bukan pula berarti kita terus menerus makan dan minum sekenyang-kenyangnya atau pun sepuas-puasnya, kebutuhan tubuh kita yaitu hanya sekedar terpenuhinya nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Bahkan dalam rangka menjaga kesehatan, kita perlu melakukan pembatasan konsumsi makan dan minum dalam satu periode waktu tertentu dengan berpuasa

Mengutip dari artikel kesehatan hellosehat.com tentang berpuasa dikatakan, bahwa berpuasa bukan hanya sekedar menahan hawa nafsu dari haus dan lapar saja, namun berpuasa ternyata juga berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental seseorang. Jika selama ini kita secara umum mengetahui bagaimana puasa yang kita lakukan bisa menyehatkan kondisi fisik, tahukah Anda bahwa berpuasa bisa berpengaruh pada kesehatan mental?

Puasa dan manfaatnya untuk kesehatan mental

Kondisi mental yang sehat menjadi salah satu kunci untuk menjaga kesehatan tubuh serta terhindar dari berbagai penyakit. Yuk kita lebih mengenal apa itu kesehatan mental

Mental adalah segala hal yang berkaitan dengan batin dan watak manusia. Kesehatan mental sendiri adalah kondisi ketika batin dan watak manusia dalam keadaan normal, tentram dan tenang, sehingga dapat menjalankan aktivitas dan menikmati kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental mencakup kesejahteraan emosional, psikologis dan sosial manusia. Hal ini membantu manusia untuk berpikir, merasa, bertindak, dan membuat keputusan dengan tepat. Seseorang dengan mental yang buruk cenderung memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang disekitarnya, di lingkungan tinggalnya maupun di kantor tempat dimana dia bekerja, atau kecenderungan menarik diri dari kehidupan sosialnya

Nah, ketika kita berpuasa cukup panjang seperti berpuasa dibulan Ramadan, Anda mungkin pernah merasa tidak merasakan manfaat puasa untuk kesehatan mental secara langsung pada hari pertama. Pasalnya, tubuh Anda memang memerlukan waktu untuk beradaptasi terlebih dahulu dengan kebiasaan makan Anda yang baru. Ketika tubuh Anda mulai terbiasa, barulah Anda bisa merasakan dampak positif seperti berikut

1. Mengurangi Stres
Stres merupakan suatu hal yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Beban pekerjaan, masalah rumah tangga, hingga konflik yang tidak diduga datangnya dapat menimbulkan tekanan pada diri Anda.

Stres adalah reaksi fisik dan emosional anda ketika menghadapi suatu situasi yang menimbulkan tekanan, stres kerap terbentuk karena ketidakmampuan seseorang dalam mengelola emosi dan pikirannya. Dengan jadwal makan yang teratur dibulan Ramadan, seseorang akan memiliki kemampuan berpikir yang lebih baik. Alhasil, kemampuan mereka dalam mengelola emosi pun ikut meningkat.

Selain itu, pengaturan jadwal makan selama waktu berpuasa juga akan membantu menjaga kadar kortisol tetap terkendali. Kortisol merupakan hormon yang diproduksi tubuh ketika stres. Saat kortisol diproduksi secara berlebihan, Anda akan lebih mudah merasa tersinggung hingga stress.

2. Mengaktifkan proses autofagi (autophagy)
Secara harfiah autophagy terdiri dari kata auto (diri) dan phagy (makan), apabila digabung, mekanisme ini dapat berarti memakan diri sendiri. Ketika Anda mengurangi jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh karena puasa, tubuh akan mengaktifkan proses autofagi. Autophagy adalah mekanisme pembersihan diri yang terjadi saat tubuh dilatih untuk berpuasa selama kurun waktu.

Ada triliunan sel penyusun tubuh manusia, seiring waktu, molekul-molekul sisa yang terbentuk dari metabolisme sel dapat menumpuk di dalam sel. Molekul tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada sel, pada akhirnya sel-sel yang rusak itu pun tidak lagi dibutuhkan dan harus dibuang. Autophagy konkritnya merupakan proses detoksifikasi tubuh secara alami dengan membersihkan sel-sel yang rusak dan sudah tidak berfungsi. Selama proses ini, juga terjadi produksi sel pengganti yang baru. Jika tidak dibersihkan, sel-sel yang sudah rusak bisa meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer atau Parkinson.

Selain itu, proses autofagi juga bisa meningkatkan kemampuan otak dalam mengingat sesuatu, menentukan keputusan, hingga memproses informasi. Autofagi ibarat tombol reset pada tubuh. Proses ini berfungsi meremajakan tubuh dengan cara membersihkan sekaligus mendaur ulang sel-sel tubuh Anda. Dengan adanya proses autofagi saat puasa, secara tidak langsung kesehatan mental Anda juga akan semakin terjaga.

3. Memperbaiki suasana hati
Menurut studi terbitan The Journal of Nutrition, Health, & Aging, puasa intermiten membantu memperbaiki kesehatan mental dengan cara mengontrol ketegangan, kemarahan, dan gangguan mood lainnya.
Pada penelitian yang dilakukan kepada 31 orang laki-laki ini, perbaikan mood mulai terlihat pada minggu keenam dan mencapai hasil terbaik pada minggu keduabelas.
Hubungan antara puasa dan kesehatan mental ini berasal dari asupan kalori yang terjaga selama intermittent fasting.

4. Menurunkaan resiko depresi
Salah satu penyebab depresi adalah rendahnya produksi protein dalam otak yang disebut BDNF (brain-derived neurotrophic factor). Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annual Review Nutrition pernah membahas kaitan intermittent fasting dengan BDNF. Pada studi terhadap tikus tersebut, puasa intermiten dengan ketentuan 16/8 (16 jam puasa, 8 jam jendela makan) memberikan hasil yang baik dalam meningkatkan BDNF. Selain itu, produksi BDNF yang memadai selama puasa juga dapat mengurangi risiko gangguan kecemasan, bipolar, dan gangguan makan.

5. Meningkatkan kinerja otak
Jadwal dan asupan makan yang terjaga selama puasa akan membuat otak bekerja dengan lebih baik. Karena asupan glukosa menurun, otak Anda akan mendapatkan sumber energi melalui keton yang diolah dari asam lemak. Dengan adanya asupan keton pada otak, seseorang akan memiliki risiko lebih kecil untuk mengalami gangguan saraf. Selain itu, keton juga berperan penting dalam melindungi sel-sel otak dari risiko peradangan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, puasa intermiten juga dapat menjaga daya ingat dan kemampuan otak dalam mengambil keputusan.

6. Meningkatkan kualitas tidur
Memiliki pola tidur yang teratur dan waktu tidur yang berkualitas merupakan dua hal penting untuk menjaga kesehatan mental selama puasa. Saat puasa, Anda akan lebih mudah merasa lelah atau mengantuk pada malam hari. Tidur cukup akan membantu mengurangi stres sehingga berdampak baik bagi kesehatan mental Anda.
Suasana hati yang membaik selama puasa juga akan membuat Anda memiliki waktu tidur yang lebih berkualitas. Dengan begitu, Anda diharapkan tidak terlalu sering terbangun atau memimpikan hal yang buruk ketika tidur.

7. Menjauhkan diri dari kebiasaan negative
Sadar atau tidak, puasa akan membuat seseorang lebih mengendalikan emosi sehingga dapat menjauhkan dirinya dari kebiasaan negatif, seperti marah-marah sampai berkelahi. Puasa juga akan meningkatkan rasa empati pada seseorang yang mungkin setiap harinya masih kesulitan unuk mendapat makan dan minum yang lebih layak. Dengan demikian, Anda juga bisa terhindar dari kebiasaan negatif seperti makan berlebihan.

Kebanyakan manfaat di atas memang diperoleh dari puasa intermiten. Meski begitu, ini bisa menjadi gambaran umum bahwa puasa pada dasarnya memberikan manfaat bagi kesehatan mental. Selain itu, pemilihan menu berbuka puasa dan sahur juga akan berpengaruh pada manfaat puasa untuk kesehatan mental setiap orang.

Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga asupan makanan yang sehat selama bulan puasa. Untuk yang tengah dan selalu menjaga kesehatan diri dan keluarga, perlu kiranya untuk menjaga kondisi tubuh selalu sehat bugar setiap hari. Dengan terus mengonsumsi Prolisda saat berbuka puasa dan pada saat bersahur. Propolis herbal dengan bahan Green Brazilian Propolis dan Habbatussauda, formula prolisda yang sudah teruji di laboratorium kandungan zat Artepilin-C sebagai antioksidan yang sangat optimal untuk menjaga sistem imunitas tubuh kita selalu baik. Fiforlif, jus buah dan sayuran yang baik dikonsumsi malam hari setelah berbuka puasa untuk menjaga kebersihan sistim saluran pencernaan atau usus sehingga penyerapan nutrisi yang dikonsumsi lebih optimal terserap tubuh, menjaga kondisi tubuh sehat bugar bersemangat setiap hari.

Mari bersama menjaga kesehatan diri dan keluarga sejak dini.. Selamat berpuasa Ramadan bagi yang menjalankannya, semoga seluruh rangkaian ibadah yang dilakukan dibulan suci ini berjalan lancar dan mendapat kesehatan serta kemudahan saat melaksanakan, serta mendapat pahala yang berlipat ganda.. Aamiin..