Activity

Promo

Event Calendar

Info Management

Article

Hall Of Fame

Latest Article

10 Dampak Bahaya Vape untuk Kesehatan Kamu

Tuesday, 02 September 2025

10 Dampak Bahaya Vape untuk Kesehatan Kamu

Hallo Mitra ABE& Keluarga harmonis...

Dalam beberapa tahun terakhir, industri rokok elektrik di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, berdasarkan data dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, jumlah pengguna rokok elektrik meningkat tajam, mencapai 6,6 juta orang pada 2021.
 
Pada tahun 2011 masih hanya 480 ribu orang (meningkat) 10 kali lipat lebih tinggi dalam kurun waktu 10 tahun). Kenaikan paling drastis dari data diatas terjadi pada kelompok remaja dan dewasa muda yang kerap terpapar narasi "vape lebih aman" di media sosial.
 
Rentang usia perokok paling tinggi di kelompok muda adalah 15 hingga 19 tahun yakni 56,5 persen, sementara pada usia 10-14 tahun tercatat sebanyak 18,4 persen, disusul 13 hingga 15 tahun 19,2 persen.
 
Nah, seperti kita ketahui bersama, bahwa Vape adalah alat khusus untuk menghirup uap nikotin serta perasa cair. Aktivitas ini mirip dengan merokok, tapi dengan proses yang berbeda, yang menurut penggunanya life style cukup keren.
 
Pertanyaannya, apakah ada dampak bahaya vape (rokok elektrik) yang mengancam kesehatan penggunanya? Nah pada artikel kesehatan kita yang berikut ini pembahasan selengkapnya tentang vape. Adapun bentuk dari rokok elektronik termasuk vape, pod, vapour, electrosmoke, dan sebagainya.

Apakah Nge-vape Itu Aman?

Tidak sedikit orang yang bertanya apakah nge-vape itu aman? atau Lebih berbahaya apa, vape atau rokok?
 
Penasehat Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dan Direktur RSUP Persahabatan, dr. Agus Dwi Susanto mengungkap, berbagai penelitian menunjukkan bahaya vape setara, bahkan dalam beberapa kasus bisa lebih serius dibanding rokok konvensional.
 
Nah mitra ABE, Sebatang rokok umumnya mengandung :

- tembakau

- zat aditif (sauce)

- filter

- pembungkus kertas

 

Namun ada lebih dari 7000 kandungan kimia yang terkandung di dalam setiap rokok, dan sekitar 70 di antaranya bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.

 

Selain karsinogen, disetiap rokok yang dibakar juga mengandung unsur logam seperti arsenik, logam yang bersifat radioaktif, zat kimia beracun seperti nikotin, amonia, dan karbon monoksida.

 

Lalu bagaimana dengan vape?

Umumnya zat kimia vape yang terkandung pada cairannya berisi bahan penyedap atau perasa, nikotin, serta gliserin dan propilen glikol yang menghasilkan uap. ini dalam jumlah kecil dapat menimbulkan masalah mulai dari iritasi ringan hingga kerusakan

 

Tidak hanya bahan-bahan tersebut, terdapat juga bahan-bahan berbahaya, seperti :

- Asetaldehida cairan tak berwarna, mudah terbakar, dan larut dalam air, alkohol, eter, dan pelarut organik lainnya.

 

- Formaldehida dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan pada konsentrasi tinggi. Beberapa penelitian juga mengaitkannya dengan peningkatan risiko kanker.

 

- Akrolein senyawa kimia yang sangat beracun dan dapat menyebabkan iritasi parah. Paparan zt organ yang fatal.

 

- Diasetil adalah bahan kimia perasa buatan, untuk memberikan rasa. Menghirup diasetil dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen, termasuk penyakit yang dikenal sebagai bronchiolitis obliterans atau "popcorn lung".

 

- Dietilen glikol (DEG) cairan kimia industri yang tidak berwarna, tidak berbau, dan berasa manis, yang digunakan sebagai pelarut dalam berbagai produk industri tetapi beracun bila tertelan

 

- Logam berat seperti nikel, timbal, kromium, dan kadmium dapat ditemukan pada liquid vape dan terlepas saat kumparan pemanas perangkat dipanaskan, sehingga terhirup oleh pengguna.

 

- Partikel halus lainnya yang dapat masuk jauh ke dalam jaringan paru-paru

 

Ini artinya nge-vape juga tidak aman dan tidak lebih sehat daripada merokok biasa. Vaping juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatanmu.

Dampak Bahaya Vape Seperti apa dampak bahaya vape bagi kesehatanmu? Berikut risiko-risiko yang perlu kamu ketahui.
 

1. Mengalami kecanduan Kandungan nikotin dapat memicu seseorang mengalami kecanduan, membuat otak terbiasa dengan efek nikotin. Berhenti vape (berhenti mendapat asupan nikotin) dapat menyebabkan gejala putus nikotin. Gejala putus nikotin ini termasuk ;Mudah tersinggung, cemas, dan gelisah.

 

- Merasa terpuruk dan sedih

- Sulit berkonsentrasi

- Sering merasa lapar

- Susah tidur

- Mengidam nikotin atau ada rasa kuat untuk nge-vape.

 

2. Muncul jaringan parut pada paru-paru Perasa yang terkandung dalam cairan vape seringkali mengandung diasetil. Zat kimia ini dapat memicu munculnya jaringan parut pada paru-paru secara permanen atau yang dikenal juga dengan sebutan paru-paru popcorn atau bronkiolitis obliterans.

 

3. Asma Sebuah penelitian menyebutkan kasus asma berat terjadi ketika seseorang beralih ke vape untuk menghentikan kebiasaan merokok. Tidak hanya meningkatkan risiko asma, vaping juga dapat memperburuk kondisi orang yang sudah memiliki asma.

 

4. Kerusakan paru-paru serius Kondisi ini juga dikenal dengan istilah EVALI atau e-cigarette or vaping use associated lung injury. Kondisi ini menyebabkan kerusakan yang meluas pada paru-paru dan berakibat fatal.

 

5. Tekanan darah meningkat Zat-zat kimia berbahaya di dalam vape dapat meningkatkan tekanan darah, serta membuat pembuluh darah menyempit dan memperburuk kinerja jantung.

 

6. Risiko kanker Karena kandungan zat-zat kimia yang bersifat karsinogenik, vaping juga dapat meningkatkan risiko kanker. Zat-zat ini dapat memicu kerusakan sel DNA dan berujung pada kanker, seperti kanker paru-paru.

 

7. Luka bakar Selain kesehatan tubuh, penggunaan vape juga lekat dengan risiko ledakan. Benar, ledakan pada alat vape itu sendiri yang dapat menyebabkan cedera serius dan luka bakar.

 

8. Kesehatan mental menurun Kecanduan nikotin dapat memicu menurunnya kesehatan mental. Penurunan kondisi kesehatan mental umumnya terjadi karena meningkatnya rasa stres hingga depresi ketika putus nikotin.

 

9. Perkembangan bayi terhambat Vaping juga berbahaya bagi ibu yang sedang mengandung dan janin. Nikotin yang dihirup bersifat beracun dan berbahaya bagi perkembangan janin. Dampaknya terutama pada rusaknya organ janin, seperti perkembangan otak dan paru-paru.

 

10. Kelahiran prematur Tidak hanya itu, penggunaan vape juga memicu peningkatan risiko kelahiran prematur atau kelahiran bayi lebih cepat. Bayi yang lahir tidak cukup bulan kemungkinan memiliki berat badan terlalu rendah.

 

Cara Berhenti Vape dan Merokok Apakah vaping membantu kamu berhenti merokok? Jawabannya, tidak. Vaping bukan metode yang tepat untuk menghentikan kebiasaan merokok. Masih ada cara lain yang lebih sehat dan efektif.

 

Yang lebih mengkhawatirkan, vape juga dikaitkan dengan kasus EVALI (E-cigarette or Vaping Product Use-Associated Lung Injury) yakni cedera paru akut akibat penggunaan rokok elektronik. Di Amerika Serikat (AS), 68 kematian akibat EVALI dilaporkan antara 2019-2020.

 

Kasus serupa kini sudah muncul di Indonesia, termasuk di Sumatera Utara dan Yogyakarta, di mana pasien mengalami kerusakan paru parah dan harus masuk ICU.

 

Semetara itu, meskipun survei menunjukkan 63,4% perokok ingin berhenti atau mengurangi konsumsi, kenyataannya 9 dari 10 perokok gagal berhenti jika tidak mendapat dukungan profesional.

 

"Banyak orang kira berhenti merokok cukup dengan niat. Padahal, kecanduan nikotin itu nyata dan kuat," tegas Agus.

 

Untuk itu, pendekatan berhenti merokok harus komprehensif. Kementerian Kesehatan dan PDPI pun kini mendorong strategi multidisiplin, baik secara farmakologis maupun non-farmakologis.

 

Berikut cara untuk berhenti vape dan merokok ;

1. Yakinkan diri sendiri untuk berhenti, bisa dengan menemukan motivasi yang kuat. Contohnya untuk hidup sehat lebih lama bersama keluarga.

 

2. Beritahu orang terdekat agar mendapat dukungan moral.

 

3. Hindari kondisi yang dapat memicu kebiasaan merokok.

 

4. Mulai rutin berolahraga dan konsumsi makanan sehat bergizi.

 

5. Alihkan kebiasaan merokok / nge-vape dengan mengunyah permen karet.

 

6. Mencoba menahan hasrat nge-vape / merokok dengan sugesti diri (menunda melalui pikiran), nanti saja setelah ini kemudian sampai saatnya pikirkan lagi nanti saja setelah itu, terus pikirkan begitu, biasanya setelah hari ketiga anda sudah mual mencium bau rokok itu dengan sendirinya

 

7. Kondisikan diri anda jauh dari rokok, pemantik api / alat vape anda

Selain itu kamu juga dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan secara medis apabila dibutuhkan, termasuk jika kamu mengalami gejala putus nikotin.

 

Sumber : prodiadigital.com,cnbcindonesia.com,health.detik.com

 

Nah mitra ABE dan Keluarga harmonis yang semoga selalu dalam keberlimpahan berkah serta nikmat dari Yang Maha Pencipta.

 

Hal yang terpenting bagi kita semua adalah ikhtiar untuk selalu menjaga kesehatan tubuh kita agar kita bisa terus selamanya, serta hidup dalam keberlimpahan nikmat sehat seluruh keluarga.

 

Untuk mencapai tujuan tersebut tentu kita harus diimbangi pola hidup dan pola makan yang baik, dengan makan makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna.

 

Namun selain itu, kita juga harus disiplin dalam berolahraga, lakukan secara teratur setiap hari, istirahat yang cukup, tidak begadang, serta konsumsi produk suplemen ABE PROLISDA, yaitu Green Brazilian Propolis dengan Habbatussauda komposisi herbal yang telah terbukti sangat optimal dalam menjaga imunitas tubuh.